Tentang Cosplay
Mungkin masih banyak orang yang belum mengerti atau tahu apa itu Cosplay. Nama “Cosplay” adalah gabungan dari 2 kata yaitu "Costume Play".
Bikin Kalender 2015
Apakah kamu tahu kalo CorelDRAW bisa membuat kalender dengan cepat? Dengan Oberon Calendar Wizard kamu bisa memilih dari 20 layout yang berbeda.
Membuat Komik Agar Enak Dibaca
Komik memang merupakan sarana membaca yang sangat populer. Catatan menunjukkan bahwa penjualan buku tertinggi di Toko Buku di Indonesia berasal dari komik lho!.
Berkomunikasi Visual dengan Tipografi
Tipografi adalah andalan utama pekerja grafis dalam berkomunikasi visual. Segala hal di dunia ini akan berjalan baik jika komunikasi antara semua elemennya berjalan dengan baik.
Terbaru dari J.K. Rowling
Penulis JK Rowling kini kembali menceritakan perjalanan hidup Harry Potter dan teman-temannya di dunia sihir. Hanya saja kali ini Rowling hanya bercerita dalam sebuah cerpen.
Kamis, 29 Desember 2016
Komunitas Komikus Solo Comic Strip
Senin, 05 Januari 2015
Terbaru dari J. K. Rowling: Laskar Dumbledore Reuni di Final Piala Dunia Quidditch
SETELAH berakhir di buku ketujuh, penulis JK Rowling kini kembali menceritakan perjalanan hidup Harry Potter dan teman-temannya di dunia sihir.
Cerpen berjudul "Dumbledore's Army Reunite at Quidditch World Cup Final" itu juga diterbitkan hanya dalam versi online. Jika kamu ingin membacanya, kamu bisa masuk ke pottermore.com, situs untuk para pecinta Harry Potter yang didirikan sejak 2011.
Lanjutan cerita Harry Potter, Hermione Granger, dan Ron Weasley itu ditulis Rowling dalam bentuk artikel dalam surat kabar fiksi, Daily Prophet. Penulisnya siapa lagi kalau buka Rita Skeeter, wartawan kolom gosip di harian tersebut.
Berikut cerpen Harry Potter dalam versi bahasa Indonesia...
Minggu, 04 Januari 2015
Berkomunikasi Visual dengan Tipografi
Komunikasi terbangun oleh bahasa, dan bahasa didirikan oleh struktur-struktur yang merupakan susunan dari kata-kata dan elemen terkecil dari semua itu adalah tulisan yang mudah dibaca atau dimengerti dan merupakan rangkaian-rangkaian kode atau simbol yang ditampilkan dalam bentuk huruf-huruf.
Setiap bentuk huruf dalam sebuah alfabet memiliki keunikan fisik yang menyebabkan mata kita dapat membeda-kan antara huruf ‘m’ dengan ‘p’ atau ‘C’ dengan ‘Q’. Sekelompok pakar psikologi dari Jerman dan Austria pada tahun 1900 memformulas-kan sebuah teori yang dikenal dengan teori Gestalt. Teori ini berbasis pada ‘pattern seeking’ dalam perilaku manusia. Salah satu hukum persepsi dari teori ini membuktikan bahwa untuk mengenal atau ‘membaca’ sebuah gambar diperlu-kan adanya kontras antara ruang positif yang disebut dengan figure dan ruang negatif yang disebut dengan ground.
Seperti di atas, bahwa huruf merupa-kan bagian terkecil dari struktur bahasa tulis dan merupakan elemen dasar untuk memba-ngun sebuah kata atau kalimat. Rangkaian huruf dalam sebuah kata atau kalimat bukan saja dapat memberikan suatu makna yang mengacu kepada sebuah objek ataupun gagasan, tetapi juga memiliki kemampuan untuk menyuarakan suatu citra ataupun kesan secara visual. Huruf memiliki perpaduan nilai fungsional dan nilai estetika. Pengetahuan mengenai huruf dapat dipelajari dalam sebuah disiplin seni yang di sebut tipografi (typography) .
Berkomunikasi secara visual dengan tipografi biasanya menggunakan :
1. Tipeface
2. Hierarki Visual
3. Penggabungan Legibility dan Readibility
4. Font Family
5. Tipografi Mikro
6. Tipografi Makro
7. dsb.
Tipeface
Typeface atau sering disingkat type yang berarti jenis huruf dalam komunikasi visual digunakan untuk mem-buat hierarki atau prioritas pembacaan. Sebagai contoh jika kita bandingkan Arial Black dan Times New Roman dalam ukuran yang sama, maka Arial Black akan cepat dibaca/ diprioritaskan karena memiliki berat yang lebih serta tegas. Penggunaan jenis huruf dalam sebuah karya desain biasanya dibatasi sekitar tiga buah. Hal ini dilakukan agar visualisasi karya tidak rumit penanda visualnya.
Hierarky Visual
Dalam suatu publikasi sering kali diperlukan hierarki dalam penyusunan type. Tidak ada aturan baku dalam penyusunan tersebut karena dalam grafis modern senantiasa digali kemungkinan-kemungkinan baru yang lebih menantang serta dapat menarik perhatian responden atau target. Namun demikian, susunan hierarki tetap masih harus ada. Hanya saja hierarki itu perlu disusun berdasarkan alasan yang berbeda-beda hingga membentuk prioritas pembacaan. Hierarki visual disusun oleh tiga hal, yaitu : ukuran font, huruf kapital, dan jenis huruf.
Penggabungan Legibility dan Readibility
Legibility adalah tingkat kemudahan mata mengenali suatu tulisan tanpa harus bersusah payah. Hal ini bisa ditentukan oleh:
1. Kerumitan desain huruf, seperti penggunaan serif, kontras stroke, dan sebagainya.
2. Penggunaan warna
3. Frekuensi pengamat menemui huruf tersebut dalam kehidupan sehari-hari
Readability/keterbacaan adalah tingkat kenyamanan suatu susunan huruf saat dibaca, yang dipengaruhi oleh:
1. Jenis huruf
2. Ukuran
3. Pengaturan, termasuk di dalamnya alur, spasi, kerning, perataan, dan sebagainya
4. Kontras warna terhadap latar belakang.
Jika digabungkan kedua hal tersebut maka akan ada kontribusi solusi penggunaan ilmu tipografi dalam membentuk komunikasi visual secara lebih baik.
Font Family
Font Family erat kaitannya dalam membuat hierarki visual dengan penggunaan tipeface berlebih. Hal ini bisa dilakukan karena jenis font adalah mirip atau mempunyai kesamaan tertentu. Perubahan berat dari struktur bentuk dasar huruf terletak pada perbandingan antara tinggi dari huruf yang tercetak dengan lebar stroke. Bila ditinjau dari berat huruf, maka anggota dari
keluarga huruf ini dapat dibagi menjadi tiga kelompok pokok, yaitu: light, regular dan bold. Secara lengkap dibagi menjadi lima kelompok, yaitu: light, regular, semibold, bold dan Black. Setiap anggota keluarga huruf baik light, regular, dan bold memiliki kesamaan ciri fisik, namun dengan tampilnya perbedaan berat dapat memberikan dampak visual yang berbeda.
Seperti contoh, huruf bold karena ketebalannya memiliki potensi yang kuat dalam menarik perhatian mata. Biasanya kelompok huruf bold ini banyak sekali digunakan untuk judul (headline) sebuah naskah, baik untuk iklan, poster, maupun media terapan lainnya.
Tipografi Mikro
Tipografi Mikro adalah ilmu tipografi yang menyangkut tampilan visual rancangan huruf secara mendasar, seperti
desain tata letak serta eksekusi-eksekusi visual yang terdiri dari perhitungan besar huruf, leading, dan kerning.
Tipografi Makro
Adalah ilmu tipografi yang menyangkut kepada pengintegrasian permasalahan strategi kreatif dari konsep desain, filosofi, kaitan huruf dengan sejarah, sasaran khalayak, serta penggunaan huruf sebagai sebuah solusi komunikasi.
Sumber: www.ahlidesain.com
Sabtu, 03 Januari 2015
Membuat Komik Agar Enak Dibaca
APA sih yang terlintas di benak kalian ketika mendengar kata “komik”? Sebuah buku kecil yang bergambar yang digambarkan secara berurutan sesuai dengan alur cerita? Yap, itu salah satu definisi singkatnya. Dahulu, komik hanya digemari oleh anak-anak. Namun, seiring dengan perkem-bangan jaman, komik mulai digemari oleh seluruh kalangan. Mulai anak-anak hingga dewasa dengan rating cerita yang berbeda sesuai kelompok umur yang membacanya. Saat ini, komik memang meru-pakan sarana membaca yang sangat populer. Catatan menunjukkan bahwa penjualan buku tertinggi di Toko Buku di seluruh Indonesia berasal dari komik lho!
Berikut adalah beberapa tips sederhana dalam pembuatan sebuah komik:
1. Proses Kreatif Membuat Komik
Komik itu kekuatannya ada pada cerita. Terutama yang harus kita gali itu adalah ceritanya. Bukan berarti gambar itu tidak penting. Tapi sering kita lihat komik yang menarik itu tidak selalu gambarnya harus bagus. Cerita adalah unsur utama dari sebuah komik. Proses kreatifnya, seorang komikus itu bukan hanya mengandalkan skill menggam-bar, sebaiknya ia juga punya wawasan yang luas. Misalnya dengan cara rajin membaca. Jadi komik yang diciptakan akan lebih "bergizi".
Sebaiknya Untuk naskah komik sudah di pikirkan dari awal bahwa nafkah ini nanti akan dibuat komik, karena tidak semua naskah cerpen atau novel itu bisa dibuat komik. Dalam komik itu banyak adegan. Sementara naskah yang isinya banyak narasi sepertinya kurang menarik untuk di jadikan komik. Dari naskah itu kita ubah bentuknya ke dalam skrip. Setelah itu kita buat story board (sketsa komik atau bentuk kasar dari sebuah komik), dari situ kita bisa melihat bagaimana penerjemahan visualnya skrip itu. Setelah dari story board, kita buat bentuk aslinya. Proses berikutnya adalah pencilling (sketsa pensil). Kemudian berangkat ke tahap berikutnya adalah inking (penintaan). Sebelum itu Rustering dulu (memberi gradasi halftone/gradasi hitam-putih). Yang terakhr adalah letering, yaitu memberi teks pada balon dialog komik.
2. Memvisualkan Tokoh Cerita
Biasanya untuk membuat desain karakter itu kita mesti mempelajari dulu naskahnya. Di situ kita bisa tahu si A itu karakternya bagaimana, fisiknya seperti apa, bajunya seperti apa, setelah itu kita buat semacam sketsa desain. Sebaik-nya si komikus sedikit men-survey, mencari orang yang kira-kira mirip dengan si tokoh. Kita gambar juga, misalnya, kalau seorang periang itu matanya belo atau sipit, dan lain sebagainya.
Nah dalam menentukan gambar tokoh ini, sebaiknya bertanyalah pada teman yang mana di antara sketsa gambar itu yang paling pas dengan tokoh-tokoh ceritanya. Anggap saja teman-teman kita itu adalah pembaca komik kita.
3. Cerita yang Banyak Diinginkan oleh Remaja
Biasanya cerita yang banyak di cari oleh remaja pada umumnya adalah kisah-kisah petualangan, detektif dan drama.
4. Visi dan Misi Membuat Komik
Yang perlu di perhatikan dalam membuat sebuah komik adalah visi dan misi. Tidak sekedar "saya buat dan jadi". Karena kita inginnya buat komik untuk dibaca oleh orang lain dan bukan hanya untuk dibaca sendiri, maka kita harus punya visi. Jadi harus kita pikirkan, rencanakanlah cerita kita ini akan berdampak seperti apa kepada pemba-canya. Baik atau tidak? Bukankah kita inginnya baik?
5. Banyak Berlatih
Dalam membuat komik, banyak berlatih akan memegang peranan penting bagi seorang komikus untuk berkarya. Dengan sering berlatih, kita akan semakin lancar dalam berkarya. Dan perlu di ingat bahwa kita bukan hanya membuat komik untuk diri sendiri, tapi juga untuk orang lain. Ini beda rasanya. Kalau buat komik untuk diri sendiri, ego kita bermain, "Mau bagus atau jelek terserah saja". Tapi kalau berkarya untuk orang lain, maka banyak yang harus kita pikirkan. Apa yang mereka pikirkan ketika membaca karya saya, apa pengaruhnya membaca karya saya, apakah positif atau negatif? (dbs)
Jumat, 02 Januari 2015
Bikin Kalender 2015
APAKAH kamu tahu kalo CorelDRAW bisa membuat kalender 2015, 2016, 2017, dst dengan cepat? Dengan Oberon Calendar Wizard kamu bisa memilih dari 20 gaya tata letak (layout) yang berbeda dan secara otomatis menghasilkan kalender multi-halaman maupun satu halaman.
Untuk personalisasi kalender kamu bisa menambahkan tanggal penting dan hari libur, menentukan dimensi kalender, dan menyesuaikan elemen kalender, bahkan membuat tata letak (layout) tempat untuk desain gambar. Selain itu kamu bisa membuat kalender dalam bahasa yang berbeda dan kamu juga bisa membuat kalender sampai tahun 4000, hebat kan?
Dengan bantuan dari Oberon Calendar Wizard, kalender ini dapat dibuat hanya dengan beberapa klik saja.
Berikut adalah cara membuat Kalender 2015 denga CorelDRAW X4:
1. Pada Menu Bar, klik Tools >> Macros >> Run Macro, kemudian tampil jendela Visual Basic for Apllications >> pilih CalenderWizard >> Klik tombol Run.
3. Pada Calender Date pilih tahun pada kotak Year, untuk membuat semua bulan dalam satu tahun kamu harus centang semua kotak bulan yang ada. Untuk membuat kalender satu atau beberapa bulan, aktifkan kotak centang untuk bulan yang diinginkan.
Pada Calender Language pilih bahasa yang dipilih, apabila bahasa yang diinginkan tidak ada, misalnya bahasa Indonesia, kita harus buat sendiri dengan pilih New.
4. Ketik nama bulan dan hari sesuai dengan bahasa Indonesia, setelah selesai klik Add/Modify.
5. Jika kmu ingin menambahkan tanggal dan acara khusus Hari Libur, klik pada Holidays maka akan tampil kotak dialog seperti di bawah ini, dan masukkan acara khusus seperti hari libur nasional misalnya.
6. Di sini, kamu bisa memilih dari 20 gaya tata letak (layout) yang berbeda.
8. Secara default, Oberon Calendar Wizard menghasilkan kalender dalam proyek aktif, berdasarkan ukuran halaman. Jika kamu ingin menyesuaikan ukuran halaman pada Wizard, nonaktifkan centang Create Calender In Current Document pada Page Layout, dan kamu bisa menentukan dimensi kalender, orientasi, dan margin. Untuk menyesuaikan ukuran teks ke dimensi halaman baru, klik Adjust font.
9. Klik Generate setelah kamu selesai membuat kalender, selanjutnya kamu kreasikan sendiri untuk desain gambarnya. Contohnya seperti gambar di bawah ini.
Kamis, 01 Januari 2015
Tentang Cosplay
MUNGKIN masih banyak orang yang belum mengerti atau tahu apa itu Cosplay. Nama “Cosplay” adalah gabungan dari 2 kata yaitu "Costume Play" dan orang yang senang melakukan Cosplay disebut Cosplayer, Namun dikalangan penggemar cosplay biasanya menyingkatnya dengan kata layer.
Kostum yang biasa digunakan oleh para Cosplayer adalah pakaian dan rias wajah seperti yang dikenakan tokoh-tokoh Anime, Manga, Dongeng, Game, Film, Penyanyi sampai musisi idola. Saat ini peserta cosplay biasanya menghadiri sebuah acara atau event yang diakan setiap tanggal tertentu pada setiap negara. Cosplay sudah memiliki banyak peminat di seluruh penjuru dunia.
Tradisi penyelenggaraan konvensi fiksi ilmiah ini sampai ke Jepang pada dekade 1970-an dalam bentuk acara peragaan kostum (costume show). Di Jepang, peragaan "cosplay" pertama kali dilangsungkan tahun 1978 di Ashinoko, Prefektur Kanagawa dalam bentuk pesta topeng konvensi fiksi ilmiah Nihon SF Taikai ke-17. Kritikus fiksi ilmiah Mari Kotani menghadiri konvensi dengan mengenakan kostum seperti tokoh dalam gambar sampul cerita A Fighting Man of Mars karya Edgar Rice Burroughs. Tidak hanya Mari Kotani menghadiri Nihon SF Taikai sambil ber-cosplay. Direktur perusahaan animasi Gainax, Yasuhiro Takeda memakai kostum tokoh Star Wars.
Pada waktu itu, peserta konvensi menyangka Mari Kotani mengenakan kostum tokoh manga Triton of the Sea karya Osamu Tezuka. Kotani sendiri tidak berusaha keras membantahnya, sehingga media massa sering menulis kostum Triton of the Sea sebagai kostum cosplay pertama yang dikenakan di Jepang. Selanjutnya, kontes cosplay dijadikan acara tetap sejak Nihon SF Taikai ke-19 tahun 1980. Peserta mengenakan kostum Superman, Atom Boy, serta tokoh dalam Toki o Kakeru Shōjo dan film Virus. Selain di Comic Market, acara cosplay menjadi semakin sering diadakan dalam acara pameran dōjinshi dan pertemuan penggemar fiksi ilmiah di Jepang.
Majalah anime di Jepang sedikit demi sedikit mulai memuat berita tentang acara cosplay di pameran dan penjualan terbitan dōjinshi. Liputan besar-besaran pertama kali dilakukan majalah Fanroad edisi perdana bulan Agustus1980. Edisi tersebut memuat berita khusus tentang munculnya kelompok anak muda yang disebut "Tominoko-zoku" ber-cosplay di kawasan Harajuku dengan mengenakan kostum baju bergerak Gundam. Kelompok "Tominoko-zoku" dikabarkan muncul sebagai tandingan bagi Takenoko-zoku (kelompok anak muda berpakaian aneh yang waktu itu meramaikan kawasan Harajuku). Istilah "Tominoko-zoku" diambil dari nama sutradara film animasi Gundam, Yoshiyuki Tomino, dan sekaligus merupakan parodi dari istilah Takenoko-zoku. Foto peserta cosplay yang menari-nari sambil mengenakan kostum robot Gundam juga ikut dimuat. Walaupun sebenarnya artikel tentang Tominoko-zoku hanya dimaksudkan untuk mencari sensasi, artikel tersebut berhasil menjadikan "cosplay” sebagai istilah umum di kalangan penggemar
anime.
Sekitar tahun 1985, hobi cosplay semakin meluas di Jepang karena cosplay telah menjadi sesuatu hal yang mudah dilakukan. Pada waktu itu kebetulan tokoh Kapten Tsubasa sedang populer, dan hanya dengan kaus T-shirt pemain bola Kapten Tsubasa, orang sudah bisa "ber-cosplay". Kegiatan cosplay dikabarkan mulai menjadi kegiatan berkelompok sejak tahun 1986. Sejak itu pula mulai bermunculan fotografer amatir (disebut kamera-kozō) yang senang memotret kegiatan cosplay.
Pembagian Cosplay
- Cosplay anime/manga. Cosplay yang berasal dari anime maupun manga. Biasanya manhwa termasuk di dalamnya termasuk comic dari amerika.
- Cosplay Game. Cosplay yang berasal atau mengambil dari karakter di Game.
- Cosplay Tokusatsu. Cosplay yang berasal atau mengambil dari karakter di film Tokusatsu
- Cosplay Gothic. Cosplay yang berasal atau mengambil dari karakter bernuansa gelap atau Gothic. Biasanya digabung dengan Lolita.
- Cosplay Original. Cosplay yang benar-benar original tidak ada di anime, tokusatsu dan lainnya. Atau memiliki dasar atau tema yang sama namun ditambahkan dengan hal-hal baru yang original dari sang cosplayer.
- Harajuku Style. Sebenarnya Harajuku Style adalah sebuah gaya berpakaian anak muda Jepang. Namun, karena banyaknya para peserta yang terkadang menggunakan kostum dan tata rias bergaya Harajuku akhirnya masuklah kategory ini dalam cosplay.
Kompasiana.com